Cerita Fantasi


Struktur Teks Cerita Fantasi
Adapun struktur teks cerita fantasi adalah sebagai berikut.
1. Orientasi (Pembukaan): yaitu dimana pengarang memberikan pengenalan tentang tema, penokohan, dan sedikit alur cerita kepada para pembaca.
2. Konflik: bagian yang terjadi permasalahan dimulai dari awal hingga menuju puncak masalah.
3. Resolusi: bagian ini merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang sedang terjadi. Resolusi merupakan bagian penentu yang mengarah pada ending.
4. Koda (penutup): bagian ini merupakan penutup cerita fantasi. Ending dibedakan menjadi 2, yakni happy ending dan sad ending.
Struktur pada cerita fantasi terdiri atas tiga jenis yaitu :
? Orientasinya berisi tentang pengenalan latar, tokoh serta konflik yang dapat dikembangkan dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
? Konplikasinya berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan hingga masalah memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan cara  pengenalan tokoh lain, mengubah latar, atau menembus kezaman yang berbeda.
? Resolusinya berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana resolisu tersebut dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab akibat yang unik serta dikembangkan dengan unsur kejutan.
Ciri ciri Cerita Fantasi
Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi 6 bagian. Penjelasan singkatnya seperti berikut:
1. Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan
Cerita fantasi yang mengungkapkan hal-hal yang supranatural, keghaiban, dan kemisteriusan yang tidak ditemui dalam dunia nyata.
2. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.
3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.
4. Tokoh unik (mempunyai kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.
5. Bersifat Fiksi
Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.
6. Bahasa
Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Unsur-unsur Intrinsik Cerita Fantasi
Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi 6 bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra itu sendiri.
? Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita.
? Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling berkaitan satu sama lain.
? Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.
? Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.
? Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.
? Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita didalam cerita dan penokohan.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fantasi
Terdapat 6 ciri-ciri kebahasaan dalam cerita fantasi, yaitu
? 1. penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan.  (contoh: aku, mereka, dia, dikau, engkau, Quen, Angel Biru).
? 2. penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat, waktu, dan suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.
a. Latar tempat
Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa. Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.
b. Latar suasana
Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek  menjadi saksi kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.
c. Latar Waktu
Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar terang membawa hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari telah datang.